Alih pungsi lahan didesa sei penggantungan memang menjadi perhatian yang serius.
Sei penggantungan yang sejak dahulu terkenal dengan persawahan/tanaman padi hingga saat ini. Bahkan sawah saat masih menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat disana.
Memang saya juga tidak memiliki data yang jelas dalam memaparkan pendapat saya namun bisa kita saksikan bersama khususnya dusun I sei penggantungan saat ini alih pungsi lahan sawah menjadi tanaman sawit di desa ini menjadi suatu solusi bagi masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.
Yang menjadi persoalan bukanlah masyarakat merasa bosan dengan yang namanya tanaman padi namun lahan sawah atau tanam padi yang dimiliki masyarakat semakin tahun semakin berkurag penghasilannya, nah ini menjadi suatu ancaman memang bagi masyarakat sehingga tidak heran kalaupun saat ini masyarakat melakukan alih fungsi.
Jika kita lihat dari hasil panen padi bawah tahun 2010 masyarakat masih memperoleh hasil gabah 5-6 ton/ha jika dibanding dengan penghasilan saat ini hanya memperoleh 2,5 - 3 ton/ ha.
Dari hasil tinjawan kami dilapangan persoalan ini disebabkan tidak terkendalikannya air "irigasi" yang mana masyarakat hanya mengharapkan air hujan turun dari langit tidak heran jika tanaman padi sering kekurangan air bahkan kekeringan, inilah salah satu dari penyebab menurunnya penghasilan padi di desa ini.
Ini hanyalah sekedar pandangan saya sebagai putra sei penggantungan saya hanya berharap pemerintah hadir dan memberi solusi atas masalah yang dialami masyarakat kami.
Mungkin banyak kekurangan dalam tulisan ini namun palingtidak dapat menjadi perangsang bagi kita untuk lebih memperhatikan kondisi pangan kita khususnya labuhanbatu.
Menerima keritik dan saran.
ARIF HASIBUAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar